Kota Bogor – MSN, Bogor Innovation Awards (BIA) 2025 memasuki tahapan festival inovasi dari berbagai peserta, baik tingkat SMP, SMA, Perguruan tinggi, masyarakat, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) di Grand Ballroom GSC Lt.5 STP IPB, Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (25/9/2025).
Dalam festival ini ada berbagai inovasi yang dipamerkan oleh para peserta yang dibagi ke dalam beberapa tema, yakni lingkungan hidup, persampahan, ekonomi kreatif, dan energi terbarukan.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa tidak banyak kabupaten/kota di Indonesia yang menyelenggarakan apresiasi untuk para inovator.
BIA yang sudah berjalan enam tahun ini diikuti antusias oleh para pelajar, mahasiswa, masyarakat umum hingga ASN.
“Kualitasnya juga semakin meningkat. Ini meneguhkan posisi kita Kota Bogor sebagai kota pendidikan, sains, kreatif, maju, dan berkelanjutan,” ujar Dedie Rachim.
Inovasi ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh suatu isu atau persoalan yang ada di tengah masyarakat. Sehingga, Dedie Rachim berharap BIA ini ke depan bisa mengusung tema khusus yang berkaitan dengan solusi terhadap persoalan perkotaan yang bisa menciptakan inovasi baru.
Seperti, mengenai kemacetan, persampahan, perparkiran dan sebagainya yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat.
“Sehingga solusi itu hadir berdasarkan pemikiran dari para pelajar dibimbing oleh guru dan sekolah, kemudian dari masyarakat dan dari ASN itu sendiri,” ucapnya.
Dari hasil inovasi itu nantinya bisa dikurasi kembali untuk diimplementasikan dalam program pemerintah.
Program BIA ini merupakan gagasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) yang pada tahun 2025 ini mengusung tema Membangun Ekosistem Inovasi yang Berkelanjutan dan Inklusif untuk Meningkatkan Kemajuan Kota Bogor.
Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan bahwa peserta BIA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Untuk tahun ini jumlah peserta sebanyak 230 peserta yang mendaftar, terdiri dari peserta tingkat SMP 51, SMA 69, perguruan tinggi 49, masyarakat 18, dan ASN 43.
Sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2025 dalam RPJMD 2025-2029 juga telah mencakup indikator terkait kinerja perangkat daerah yang harus membuat satu inovasi dengan kematangan 100.
“Tujuanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
BIA ini, lanjut Rudy, juga sebagai bentuk fasilitas dari Pemkot Bogor untuk mewadahi, mengapresiasi, dan mendukung inovasi dan kreatifitas masyarakat.
“Kami sudah melihat semua inovasi dalam ekspose yang dilakukan di Balai Kota. Ada banyak inovasi yang ke depan bisa dilanjutkan dan dikembangkan,” ujarnya.
Perlu diketahui, setiap inovasi juga nantinya akan didaftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). (her)
